Wednesday, August 4, 2010

Gagal Jadi Anggota Dewan, Jual Istri Bayar Utang

Gagal total menjadi anggota DPRD, Khaerul Asril (31) nekat menjual istrinya ke makelar rumah bordil guna melunasi utang ongkos mencalonkan diri pada pemilu 2009 lalu. Aksi nekat mirip film Indecent Proposal (1993) dengan bintang Demi Moore, itu terungkap dalam sidang di PN Polewali Mandar, Selasa (3/8/2010).

Terungkap, Khaerul politisi Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) jatuh bangkrut usai mencalon di DPRD Polewali Mandar, 2009 lalu. Karena perbuatannya itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU), M Syukur menuntutnya penjara 5 tahun dengan dakwaan melanggar UU Penghapusan KDRT.

JPU mendakwa, Khaerul secara sah dan terbukti menjual istri guna melunasi utangnya yang menumpuk. KF sumber yang tahu persoalan ini dikonfirmasi terpisah, mengaku, istri Khaerul yang bernama Nadriah (27), sudah tidak di Polewali. Namun dia membenarkan kabar aksi nekat itu.

"Iya menurut informasi seperti itu. Kalau Khaerul seringkali menjual istrinya kepada laki-laki hidung belang. Katanya untuk melunasi utang kepada sejumlah orang sejak dia mencalon anggota Dewan," jelas KF di ujung telepon. Dia menambahkan, Khaerul bekerja sebagai makelar jual beli motor.

Kabar keberadaan Nadriah sendiri masih simpang siur. April lalu sewaktu kasusnya terungkap, dia sempat melapor ke Polres Polewali Mandar. Namun ada kabar yang menyebut dia berada di Kalimantan Barat. "Akan menyeberang ke Malaysia," kata Askar, tetangga Khaerul.

Tajar (50), sepupu Nadriah dikonfirmasi pertelepon tadi malam, tidak tegas menyebut keberadaan adiknya. Dia mengaku tidak pernah bertemu. "Ada bilang ke Kalimantan. Ada juga bilang masih di Polewali, tapi sembunyi," jelasnya. Namun dia mengaku, sejak kejadian itu dia malu dengan tingkah Khaerul menjadikan istrinya PSK.
Awal terbongkarnya aksi Khaerul sewaktu menikahkan Gafur, adik Nadriah. "Nadriah mulai menceritakan masalahnya. Dia berkata ke Gapur, Khaerul sering memaksanya melayani laki-laki dengan tarif Rp 500 ribu. Agar utangnya terbayar," kata Tajar menirukan penuturan Nadriah saat curhat ke saudara kandungnya itu.

Tajar mengungkapkan, rumah tangga sepupunya itu selama ini rukun. Nadriah setiap hari menjual pulsa dan masih kuliah di perguruan tinggi di Sulbar. Khaerul bekerja sebagai makelar motor. Namun setelah gagal menjadi anggota Dewan, perilakunya berubah.

Informasi yang berhasil dihimpun, saat mencalonkan diri, Khaerul utang sana-sini karena modalnya pas-pasan. Gagal, utangnya menumpuk dan dia memutar otak agar bisa mengembalikan utangnya. Tiba-tiba muncul aksi nekat itu. Diam-diam, selain berkeluh kesah ke saudaranya, Nadriah juga melapor ke polisi.

"Khaerul mengancam membunuh Nadriah jika tidak menurut. Bukti-bukti sudah cukup berdasarkan pengakuan saksi yang pernah "menyewa" Nadriah," ungkap Syukur. Terpisah, Kapolres Polman, AKBP I Gusti Ngurah Rai Mahaputra mengatakan, pihaknya nyaris kehilangan jejak Khaeril yang sempat melarikan diri. "Dia kami tangkap atas laporan istrinya sendiri," jelas Gusti.

sumber: http://tribunmanado.co.id/read/artikel/7185